Lagi Cari-cari Kegiatan

Nggak kerasa udah 9 bulan saya di tanah kelahiran. Kalo lagi hamil mungkin udah harus siap-siap buat melahirkan (perutnya udah mirip kok yul :mrgreen: ). |Udah berbuat apa yul selama 9 bulan?| Ini nih yang bikin malu sendiri, saya belum bisa jadi apa-apa sodara. Hidup serasa flet banget. Kembali bertanya-tanya dalam diri, udah buat prestasi apa aja? >,< Malu banget, sumpah. Umur udah 23 tahun tapi belum bisa jadi apa-apa. Kontrol emosi yang masih labil aja sering kebablasan. Wah, pokoknya rapuh banget dah kemaren-kemaren. Tapi, untungnya saya punya teman-teman yang super. Walaupun mereka sekarang jauh dari saya, tapi mereka tetap ngasih semangatnya buat saya. Baik via SMS, Chatting, ataupun tulisan-tulisan blog mereka.

Betapa berantakan pun masa lalumu, masa depanmu masih bisa kau rapihkan.

– Mario Teguh Lanjutkan membaca “Lagi Cari-cari Kegiatan”

Untitled Part 6

Di hari pernikahan Kayla dan Fatih…

Keluarga Kayla nampak sibuk menyiapkan acara pernikahan Kayla. Kayla sendiri yang menjadi ratu 1 hari itu sudah bersiap dari subuh. Kayla, Ibu dan kakak-kakaknya berangkat ke tempat akad lebih dulu mengingat tempat pernikahan agak jauh dari rumah dan agar bisa segera di dandani. Sambil menunggu penata rias pengantin, Kayla membuka Al-Quran dan membacanya. Kayla terlihat tenang, walaupun sebenarnya di dalam hatinya dia sangat berdebar-debar. Penata rias akhirnya datang sekitar jam setengah 6. Kayla siap untuk dirias.

Setelah dirias, Kayla terlihat sangat cantik dengan mengenakan gaun putih pengantin. Cantik nan sederhana. Kayla segera dibawa ke belakang mimbar untuk bersembunyi. Saat keluar dari kamar rias, Kayla menyempatkan untuk melihat-lihat sekitar mesjid. Di mesjid itu terlihat menara berdiri tegak disampingnya, di dekat menara terlihat gedung kayu yang biasa dipakai oleh para aktivis masjid, ditambah lapangan rumput yang terbentang cukup luas di depan masjid, hal itu membuat Kayla mengingat jaman saat dia masih aktif di masjid ini. Ada gadis kecil berumuran 4 tahunan menghampiri Kayla. Lanjutkan membaca “Untitled Part 6”

Untitled part 5

Ibu Ringgo datang lebih cepat untuk menjemputnya. Kayla diminta untuk menemani ibu Ringgo untuk menemaninya di villa karena saudara Ringgo sekaligus dokter kejiwaan baru bisa datang malam hari.

“Kata dokter daerah pegunungan baik untuk pemulihan Ringgo, jadi untuk sementara kita tinggal di villa dulu,” ucap ibunya Ringgo sesampainya di villa. Sesampainya di villa Ringgo langsung berjalan ke taman dan duduk di kursi taman.

“Dulu ibu mengira calon Ringgo adalah kamu,” ucap ibunya Ringgo saat memperhatikan Ringgo. Kayla hanya tersenyum sambil melihat Ringgo yang termenung di taman. “Dulu kalau dia pulang ke Malang, pasti yang diceritakan tentang kamu, sampai suatu saat dia bilang ingin menikah, ibu pikir itu kamu.” Lanjutkan membaca “Untitled part 5”

Untitled part 4

Sudah 3 minggu Kayla berusaha untuk mendekati Ringgo. Dan mencari tau tentang apa yang sebenarnya terjadi. Kayla juga berhasil menghubungi keluarga Ringgo di Malang 2 hari yang lalu. Ternyata 1 tahun yang lalu Ringgo dan Husna (Istri Ringgo) mengalami kecelakaan di Malang, yang membuat Husna langsung meninggal di tempat. Sejak itu Ringgo tidak mau bicara, tiba-tiba menangis, tiba-tiba tertawa. 6 bulan yang lalu Ringgo pergi dari rumah. Keluarga serta kerabat sudah berusaha mencarinya. Tapi tetap saja tidak mendapatkan informasi yang akurat. Entah bagaimana Ringgo bisa sampai Bandung. Lanjutkan membaca “Untitled part 4”

Embun (Selingan Untitled)

Dia duduk di tengah taman,
melentangkan tangan,
mengarahkan wajah ke langit,
Kakinya dibahasahi embun pagi,
tes…
begitu pula embun dari pohon
jatuh membasahi wajahnya
seakan memberi kabar manis padanya
embun,
sampaikanlah rindu ini padanya
karena bibir ini belum bisa berucap
 

 

Untitled part 3

Kayla tersenyum sendiri saat mengingat momen perkenalannya dengan Fatih. Dari perkenalan yang tidak sengaja itu, setahun kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja di acara pernikahan sepupu Kayla. Saat itu Kayla diminta menjadi MC pernikahan yang ternyata partner untuk menjadi MCnya adalah Fatih.

“Dek, kenalin ini Fatih, yang bakal jadi partnermu besok,” kata Nurul sepupu Kayla.

“Kamu…” Ucap Kayla dan Fatih berbarengan sambil saling menunjuk.

“Haha, kalo ini sih saya kenal,” ucap Fatih sok akrab.

“Lha, kalian udah saling kenal?” tanya Nurul.

“Bukan kenal, tapi tau,” jawab Kayla.

“Apa bedanya sih?” balas Fatih.

“Ya beda dong,” balas Kayla.

“Apa coba bedanya?” tantang Fatih.

“Udah, udah, kalian ini baru ketemu kok berantem,” lerai Nurul.

“Siapa yang berantem?” ucap Kayla dan Fatih bebarengan.

“Hahaha, kalian ini sepertinya jodoh. Cocok banget,” tawa Nurul yang membuat Fatih dan Kayla jadi merasa malu. Lanjutkan membaca “Untitled part 3”

Untitled part 2

Setibanya di rumah, entah kenapa Kayla terus memikirkan laki-laki yang dia temui di depan kantor pos tadi. “Dia siapa ya?” Kayla bertanya kepada dirinya sendiri. Suara HP Kayla tiba-tiba bunyi, tanda ada SMS.

“Gimana Undangannya? Udah Jadi?”

Ibunya Fatih ternyata,

“Sudah bu, alhamdulillah nggak ada kesalahan. Besok pagi Insyaallah saya ke Rumah biar bisa bagi-bagi undangannya” Balas Kayla.

Kayla menaruh HPnya dan menatap tumpukan Undangan yang baru saja dia ambil. Diambilnya salah satu undangan, dan kembali rona senyum terlukis diwajahnya. Kurang lebih 1 bulan lagi ia akan menikah dengan Fatih. Laki-laki yang tak sengaja ia kenal di sebuah Masjid di Kota Balikpapan. Kayla teringat kembali bagaimana ia bertemu dengan Fatih. Pertemuan yang tidak biasa.

***

2 Tahun yang lalu,

Sore itu setelah shalat ashar di Masjid, Kayla duduk di teras Masjid. Tiba-tiba ada laki-laki yang menghampirinya,

“Maaf ya kamu pasti nunggu lama,” ucap laki-laki itu. Kayla terlihat bingung, karena dia tidak sedang menunggu seseorang dan tidak kenal dengan laki-laki yang menghampirinya itu.

“Lho, kenapa mukanya kok bingung gitu? Pasti capek ya nunggu?” Kayla tambah bingung lagi. “Perasaan aku nggak hilang ingatan,” ucap Kayla dalam hati.

“Sil, Ndra kenalin nih, insyaallah dia calon istri ane,” ucap laki-laki itu pada 2 orang yang ada di belakangnya, 1 perempuan dan 1 laki-laki. “Kayaknya 2 orang ini pasangan” pikir Kayla. Walau masih nampak bingung, Kayla mengikuti skenario yang dibuat oleh laki-laki itu.

“Kayla,” Kayla berkenalan dengan orang yang di belakang laki-laki itu.

“Silvi, akhirnya ketemu juga nih sama kamu. Fatih nih main rahasia-rahasiaan segala. Ngasih tau nama kamu aja nggak mau,” Kata si Perempuan itu. Dari sana Kayla jadi tau nama laki-laki yang sok kenal sok dekat itu. “Nah, ini suamiku Rendra namanya.” Ucap Silvi mengenalkan suaminya. Saat suaminya mengulurkan tangan untuk berkenalan, Kayla buru-buru merapatkan telapak tangannya ke dada.

“Maaf,” ucap Kayla.

“Wah, kayaknya Fatih tepat pilih istri,” Ucap Silvi yang membuat semuanya tertawa. “Maaf ya, nggak bisa lama-lama. Tapi lain kesempatan kita makan bareng ya.” Silvi kembali memeluk Kayla dan beralih ke Fatih, “Jaga baik-baik Kayla, jangan sampe di rebut orang.” Fatih hanya tersenyum. “Ya udah, kita pulang duluan ya, Wassalamualaikum.”

“Walaikumsalam,” Balas Kayla dan Fatih berbarengan.

Perlahan Silvi dan Rendra berjalan menjauh, dan saat kedua sosok itu sudah menghilang, Kayla langsung melirik Fatih, “Disuruh nikah cepet atau ditinggal nikah sama Silvi?”

“Hm, yang kedua,” senyum Fatih. “Kok tau?”

“Asal tebak, kamu kayaknya berbakat jadi sutradara dan aktor,” canda Kayla. “Tenang aja, cinta bakalan indah di waktu dan orang yang tepat.”

“Aamiin.. Makasih ya,” kata Fatih sambil masih tersenyum. “Kamu juga berbakat jadi aktris plus cenayang.” Dan merekapun kembali tertawa.

Bersambung…

Untitled part 1

Seorang wanita berkerudung berlari kecil mencari tempat untuk berteduh, sembari melindungi kantong yang ia bawa. Sampailah ia di depan kantor pos untuk berteduh. Ia memeriksa barang bawaannya takut-takut ada yang basah parah. Ternyata isi kantong itu adalah undangan. Tertulis jelas disana, undangan pernikahan Kayla dan Fatih. Wanita itu tersenyum bahagia menatap undangan pernikahannya itu. Sembari berteduh, Kayla melihat-lihat sekitarnya. Banyak penjual kaki lima yang sedang menunggu pelanggannya sambil sibuk membenarkan terpalnya yang bocor. Mata Kayla tiba-tiba tertuju pada seorang laki-laki berpakaian lusuh yang sedang menekuk lututnya yang tidak jauh darinya. Mata laki-laki itu menatap kosong ke depan. Entah apa yang membuat Kayla terus menatap laki-laki itu, seakan-akan ia teringat pada seseorang. Sadar sedang diperhatikan, laki-laki itu perlahan memandang kepada Kayla. Dan entah kenapa laki-laki itu langsung tertawa sendiri, berdiri dan langsung mendekati Kayla. Kayla yang terperenjat kaget dan berjalan mundur ketakutan.

“Heh, hush nggak boleh ganggu orang. Sana pergi!” Untungnya ada seorang pedagang yang melihat kejadian itu dan langsung mengusir laki-laki itu.

“Makasih ya pak” Ucap Kayla pada pedagang itu.

“Sama-sama Neng.” Jawab pedagang itu.

Tapi entah kenapa, Kayla tetap memperhatikan laki-laki itu yang berjalan menjauh sambil menikmati rintik hujan yang membasahi wajahnya hingga sosok laki-laki itu hilang di persimpangan.

-bersambung-