Tahukah kamu?

Kau ingat? Saat pertama kali kau membalas SMSku? Saat itu kau sedang berulang tahun, aku memberikan doaku melalui SMS. Kau tahu? Aku bahkan menyebut namamu dalam setiap doaku. Aku berharap itu menjadi salah satu hal romantis yang kulakukan padamu.
Kau tahu? Diam-diam aku hampir setiap hari membuka media sosial, berharap ada namamu muncul. Hanya dengan melihatmu di dunia media sosial bisa membuat senyumku bertahan cukup lama.
Kau tahu? Sahabat terdekatku mengatakan perasaan ini sungguh sangat tidak masuk akal. Bahkan dia mengatakan aku harus konsultasi kepada psikiater.
Kau tahu? Perasaan ini tidak pernah bergerak walau hanya satu jengkal dalam waktu yang lama. Dan entah sampai kapan perasaan ini akan seperti ini.
Kau tahu? Setiap awal, pasti ada akhir. Begitu juga perasaan ini. Besar harapanku perasaan ini berakhir pada sebuah akad pernikahan. Jikapun tidak, biarkanlah perasaan ini habis dimakan waktu dan takdir.

D-30

Aku memang bukan wanita sholeha
Hanya wanita yang baru menggunakan hijab syar’i
Baru-baru saja aku sholat tidak dengan mukena
Tapi menggunakan hijab yang kukenakan
Apa itu ukuran sholeha?
Jika ada alat pemeriksa isi hati
Maka tidak akan kau temui warna putih bersih
Yang ada hanyalah lubang-lubang dosa masa lalu
Aku hanya berpura-pura menjadi wanita sholeha
Aku hanya berpura-pura beribadah dengan khusyuk
Aku hanya berpura-pura ikhlas saat menolong
Aku hanya berpura-pura sabar saat tertimpa musibah
Aku akan terus berpura-pura
Hingga aku akan lupa jika aku sedang berpura-pura

D-29

Musim sudah mulai berganti
Sudah sebulan lebih hujan tak turun membasahi
Pagi ini hujan akhirnya menyapa tanah
Membasahi tanah yang sudah kering kerontang
Anak kecil mulai keluar rumah untuk bermain
Lupa akan payung dan jas hujan di rumah
Banyak orang mengucapkan syukur pada tuhan
Dan ada juga yang membuat hujan sebagai alasan terlambat
Selamat datang musim baru
Semoga di musim ini aku bisa lebih baik

D-28

Kabut tipis yang biasa turun di pagi hari
Digantikan oleh asap gelap mendekati rumah
Tiada embun yang biasanya singgah di dedaunan
Yang ada hanya abu tipis yang menyelimuti
Orang-orang mulai mengungsi ketempat lain
Membawa sanak keluarganya di rumah
Membawa harta yang dianggap penting
Yang hanya menginggalkan kekosongan di dalam rumah
Desa itu nampak sepi dan kosong
Suatu hari relawan hendak ke desa itu
Siapa yang menduga apa yang dilihat olehnya
Baru setengah perjalanan ia lalui
Anak kecil yang manis nan bisu
Sedang berusaha keras mendorong gerobak
Yang isinya adalah seorang ibu yang lumpuh

D-27

Hari itu seperti biasa birunya laut sama indahnya dengan birunya langit
Jika langit biru ditemani oleh asap putih bernama awan
Maka birunya laut akan ditemani oleh buih-buih putih mekas ombak
Pagi itu langit sangat biru tak berawan cerah nan menghangatkan
Siapa yang tahu dibalik kecerahannya terdapat rahasia
Sama seperti birunya laut di pagi itu
Selalu terlihat indah, tapi banyak menyimpan misteri
Sama makhluk yang bernama perempuan
Indah dengan segala rahasia dan misteri yang tak berujung

D-26

Banyak orang yang bilang
Hanya orang bodoh yang akan jatuh di lubang yang sama
Sayangnya di dunia ini banyak sekali orang yang bodoh
Berkali-kali bahkan beribu kali jatuh pada lubang yang sama
Banyak anak yang mengaku gaul
Yang ternyata hanya bisa menghabiskan uang orang tuanya
Ada orang tua yang meninggalkan anaknya entah apa alasannya
Membiarkan anak mereka dalam kedinginan berkepanjangan
Banyak yang mengaku ahli agama bahkan menjadi ustad terkenal
Membiarkan dakwah beralih fungsi sebagai sumber mata pencarian
Banyak orang yang rajin datang ke majelis-majelis keilmuan
Membaca banyak buku demi menemukan referensi kehidupan
Menumpuk referensi tanpa aksi nyata
Ada yang sudah berbuat tapi hatinya membengkak karena kesombongan
Itulah makhluk yang diberi nama MANUSIA
Sayangnya akupun bagian dari mereka

D-25

Waktu sudah lewat tengah malam
Melihat langit di tengah kota terasa gelap
Bulan dan bintang entah bersembunyi dimana
Hanya lampu kota yang menggantikan bintang
Di dalam bus, aku melihat keramaian
Padahal sudah lewat tengah malam
Ah, mungkin hanya aku yang berpikir skeptis
Bus sudah mendekati terminal
Setiap orang mempunyai terminalnya masing-masing
Dan akan ada orang yang turun diterminal yang sama
Bahkan ada seseorang yang menunggu di terminal
Aku turun dari bus yang tidak terlalu ramai itu
Dan kau tahu?
Sudah ada seseorang yang menunggu
Dengan senyuman yang tidak asing
Yang selalu siap memberi perlindungan
Dialah Ayah yang kurindukan

D-24

Aku berjalan di sebuah jalan yang panjang
Disana banyak orang berlalu lalang
Meramaikan hiruk-pikuk ibukota
Di tengah jalan langkahku berhenti
Memperhatikan sekitar membuatku ingat padamu
Seseorang yang dulu selalu berjalan ke arahku
Yang kini tak lagi berjalan ke arahku
Jalan kita amat sangat berbeda
Aku berharap kelak kita akan bertemu kembali
Di persimpangan jalan di ujung sama
Sambil membawa kebahagiaan masing-masing

D-23

Ini semua tentang perasaan
Bahkan setanpun tidak bisa tahu
Ruang yang tersimpan dalam-dalam
Tersembunyi dengan sangat baik
Tiada yang tahu
Termasuk yang mempunyai perasaan
Kemarin biru, Hari ini Hijau, besok bisa hitam
Siapa yang tahu lusa akan berwarna apa
Perasaan itu sebuah misteri yang tak berujung
Tidak ada satu detektifpun bisa mengungkapkan

D-22

Papah, andai kau ada disini
Mungkin kau akan menungguku di depan rumah pulang kerja
Saat aku harus menyelesaikan pekerjaan hingga malam
Mungkin di hari libur seperti hari ini datang
Aku ku akan menemanimu minum kopi di teras depan rumah
Mungkin kau akan mengintograsi setiap laki-laki yang mendekatiku
Yang malamnya kau akan bercerita masa mudamu
Mungkin kaulah yang akan selalu memberi punggungmu
Hanya untuk bersandar saat aku merasa lelah maupun sedih
Kau tahu Pah?
Malam ini lagi-lagi entah untuk kesekian kalinya
Aku sangat merindukanmu