Perasaan

Perasaan antara pria wanita bersifat fitrah dan hal itu tidak berdosa

Dosa akan dinilai dari bagaimana keduanya memenuhi perasaanya itu,

Apakah dengan cara yang baik atau yang buruk?

-Felix Y Siauw dalam buku “Beyond The Inspiration” (Hal. 158)

Nggak ada habisnya memang ngomongin soal perasaan. Saya jadi teringat salah satu teman saya di Bandung. Keduanya punya perasaan yang sama, terlihat jelas dari keduanya. Keduanya orang yang taat beragama, bahkan menjadi panutan saya. Tapi sayangnya perasaan mereka tidak bertemu dalam satu akad. Teman saya yang perempuan akhirnya memilih laki-laki yang saya rasa baru dia kenal. Tapi berani bertanggung jawab atas perasaanya. Saya sering banget berpikir “Emang bisa ya? Mencintai seseorang yang baru kita kenal”. Dan ternyata memang bisa. 

Manusia memang sering sekali perasaannya berubah. Maka, mari belajar bertanggung jawab dengan perasaan kita masing-masing. Bahasa yang sering dikeluarkan adalah “Halalkan atau Tinggalkan”. Tentu saja setiap keputusan akan ada resikonya. Maka ambillah resiko yang bisa kita hadapi. Dan bertanggung Jawablah dengan keputusan yang diambil. 

Selamat mengambil keputusan…

😊😊😊😊

Kutipan Hugh Ross di The Fingerprint of God

Dituliskan ahli astronomi Hugh Ross dalam bukunya The Fingerprint of God (diambil dari Buku Beyond the Inspiration karya Felix Y Siauw):

Jika gravitasi di permukaan bumi lebih kuat dari sekarang, maka atmosfer menahan terlalu banyak amonia dan methana. Jika lebih lemah, maka atmosfer planet akan terlalu banyak kehilangan air.

Jika jarak bumi dengan matahari lebih jauh, maka planet akan terlalu dingin bagi siklus air yang stabil. Jika lebih dekat, maka planet akan terlalu panas bagi siklus air yang stabil.

Jika kerak bumi lebih tebal, maka terlalu banyak oksigen berpindah dari atmosfer ke kerak bumi. Jika lebih tipis maka aktivitas tektonik dan vulkanik akan terlalu besar.

Jik pergantian siang dan malam lebih lama, maka perbedaan suhu pada siang dan malam hari terlalu besar. Jika lebih cepat, maka kecepatan angin pada atmosfer terlalu tinggi.

Jika interaksi gravitasi bumi dengan bulan lebih besar maka efek pasang-surut pada laut, atmosfer dan periode rotasi semakin merusak. Jika lebih kecil maka perubahan tidak langsung pada orbit menyebabkan ketidakstabilan iklim.

Jika medan magnet lebih kuat maka badai elektromagnetik terlalu merusak. Jika lebih lemah, maka kurang perlindungan dari radiasi yang membahayakan dari bintang.

Jika perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima pada permukaan lebih besar, maka zaman es tak terkendali akan terjadi. Jika lebih kecil, maka efek rumah kaca tak terkendali akan terjadi.

Jika perbandingan oksigen dengan nitrogen lebih besar maka fungsi hidup yang maju berjalan terlalu cepat. Jika lebih kecil maka fungsi hidup yang maju berjalan terlalu lambat.

Jika kadar ozon lebih besar, maka suhu permukaan bumi terlalu rendah. Jika lebih kecil maka suhu permukaan bumi terlalu tinggi; terlalu banyak radiasi ultraviolet.

Jika aktivitas gempa lebih sering, maka terlalu banyak makhluk hidup binasa. Jika jarang maka bahan makanan di dasar laut yang dihanyutkan aliran sungai tidak akan didaur ulang ke daratan melalui pengangkatan tektonik.