Berdamai Dengan Masa Lalu dan Diri Sendiri

Saya teringat ketika mengikuti sebuah kajian pranikah oleh Pak Cahyadi. Ia bercerita ada seorang duda (cerai menunggal) yang akhirnya menikah dengan wanita yang ia pilih. Ada kejadian di luar dugaan, setelah menikah sang suami sangat sering memukul sang istri. Padahal mereka menikah atas kehendak sendiri dan atas dasar cinta. Dilihat dari pernikahannya pertama, tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga. Setelah ditelusuri, ternyata sang suami belun bisa berdamai dengan masa lalunya. Ketika ia masih kecil, ia mempunyai ibu tiri persis seperti di sinetron, ibu tirinya sering “menyiksa”. Kejadian itu sebenarnya sudah sangat lama, mungkin lebih dari 20 tahun.

Ustad mengingatkan dan mewanti-wanti, PeeR yang harus diselesaikan sebelum menikah adalah berdamai dengan masa lalu dan diri sendiri. Terima apa yang sudah terjadi dan bilanglah pada diri sendiri kalau itu semua sudah dimaafkan. Jika sulit, minta bantuan Psikolog untuk trauma healing. Apa tandanya jika sudah berdamai dengan masa lalu dan diri sendiri? Ketika kamu mengingat hal itu, bukan lagi perasaan marah maupun sedih yang muncul. Kamu akan tersenyum jika mengingatnya. Yakinlah, hal yang sudah terlewati, akan membuatmu menjadi manusia yang lebih kuat.

Penulis: yulijannaini

Seseorang yang ingin bercerita tentang kehidupannya

2 tanggapan untuk “Berdamai Dengan Masa Lalu dan Diri Sendiri”

  1. Pak cahyadi dan istrinya duet yg patut diacungi jempol ya Yul. Pernah ikut seminar beliau juga.
    PeEr sebelum menikah menurutku cukup banyak. Sebelum menikah aku belajar banyak hal, tapi setelah menikah,ternyata kusadari persiapanku ada yg kurang.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.